Aku nggak tau, ini mau di bilang mini ff, curhatan gaje atau apalah. Yg jelas aku sebel banget sama berita yg bilang kalo El Shaarawy itu gebetannya JuPe. Dan akhirnya kepikiran bikin cerita ini,,
Cast:
Marcia Izecson dos Santos Leite
Stephan El Shaarawy a.k.a El Shaa
.
.
.
Happy Reading!! :)
.
.
.
.
.
.
.
Gadis itu berkali-kali menggerutu, mengucapkan rentetan kata yang kurang jelas terdengar. Mata birunya tak henti-hentinya menatap nanar layar iPhone yang ia genggam.
Berkali-kali juga, Marcia berusaha mengatur napasnya. Namun tetap saja gagal. Dadanya terlalu sesak. Ia mencoba mengalihkan pandangan ke arah lain. Tepatnya di jari manisnya, tempat sebuah cincin pemberian kekasihnya melingkar.
Ah, ternyata dadanya semakin sesak. Mengingat kejadian saat kekasihnya memberikan sebuah cincin tanda keseriusannya. Kenangan indah itu seakan sirna, tatkala Marcia secara tak sengaja membaca sebuah portal berita di internet, yang berisi tentang kedekatan pesepak bola muda dari Italia dengan artis Indonesia, yang di kenal dengan nama Julia perez. Ya, Stephan El Shaarawy tengah di kaitkan dengan penyanyi dangdut yang berpenampilan seksi itu.
Marcia meletakkan iPhone miliknya, berusaha menghilangkan bayang-bayang foto mesra kekasihnya dengan Julia. Namun tetap saja gagal. Bayangan itu semakin kuat, menghantui setiap inci pikiran Marcia. Awalnya Marcia tak terlalu khawatir dengan berita itu, namun semakin lama membaca isi berita itu, hati Marcia sakit. Semakin sakit tatkala membaca isi berita itu yang di perkuat dengan sebuah foto mesra El Shaa dan Julia.
Marcia mengangkat kepalanya, menatap birunya langit yang cerah. Suasana itu berbanding terbalik dengan suasana hatinya, yang tengah di penuhi kabut kecemburuan.
Marcia melirik iPhone yang terletak di sampingnya. Hatinya seakan di paksa ditarik keluar lalu dilempar dengan kasar ke lantai. Sakit, sangat sakit.
Jika berita itu tidak benar, seharusnya El Shaa sudah menemui Marcia dan menjelaskan semua. Bukannya menghilang tanpa kabar seperti ini. Bahkan menurut jadwal, El Shaa sudah kembali dari Indonesia tiga hari yang lalu. 'Apa dia sengaja tinggal lebih lama di Indonesia?' Tiba-tiba saja pikiran aneh itu terlintas di otak Marcia, tapi ia buru-buru menghilangkannya.
Marcia berusaha menahan air matanya yang sedari tadi meronta-ronta ingin keluar dari peraduannya. Ia malu jika harus menangis karena sikap cemburunya ini. Tapi siapa yang akan melihat, jika ia saja tengah duduk sendiri di balkon apartemennya yang berada di lantai 23. Mungkin Marcia malu dengan cerahnya cuaca hari ini.
"Haahhhh,,,,," Untuk kesekian kalinya Marcia menghela napas berat. Berharap keadaan yang lebih baik untuk hatinya. Namun apa daya, hatinya semakin sakit, dadanya semakin sesak. Tak terasa, air mata mulai menetes dari mata blue-shapiernya. Marcia sudah tak kuat lagi menahan kesedihannya. Ini terlalu berat untuknya.
Tangisan Marcia semakin menjadi, hingga bahunya tersengal-sengal. Ia menundukkan kepalanya, berharap ada seseorang yang mau menghiburnya. Tapi siapa?.
"Marcia,,," Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang sangat Marcia kenal. Seseorang yang sangat ia rindukan, yang juga menjadi penyebab utama buruknya suasana hatinya saat ini.
"Marcia, maafkan aku! Aku tak menghubungimu karena jadwal latihanku di Tim Nasional sangat padat. Aku akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi Cia. Aku,,,," El Shaa menggantung kalimatnya, menatap sayu wajah cantik Marcia yang terlihat kacau karena tangisannya.
"Aku tau, aku tak secantik JuPe. Aku juga tak memiliki tubuh indah sepertinya. Tapi apa cinta dan kasih sayang yang ku berikan kepadamu belum cukup?!" Ucap Marcia, tanpa menatap El Shaa yang tengah berlutut mengeggam tanganya.
El Shaa mengelus lembut pipi Marcia. "Dia memang cantik, seksi, dan sangat menarik."
Marcia membelalakkan matanya, saat mendengar ucapan El Shaa. Bagaimana mungkin El Shaa memuji wanita lain di hadapan kekasihnya sendiri, yang begitu mencintainya.
Bukannya menenangkan, tapi kedatangan El Shaa malah membuat hati Marcia semakin sakit. Marcia ingin sekali menjatuhkan diri dari gedung ini.
"Tapi, dia tidak memiliki apa yang kau miliki." El Shaa meraih wajah Marcia dengan kedua tangannya. "Yaitu aku. Because I only belong to you, not him." El Shaa mencium lembut bibir Marcia. Meyakinkan bahwa ia tak pernah main-main dengan perasaannya.
Marcia tersipu malu. Di tundukkannya wajah ayu-nya, ia tak ingin El Shaa melihat semburat merah di pipinya.
"Kau tersipu sayang,," Goda El Shaa.
"Ah, tidak. Aku hanya masih cemburu melihat ini." Elak Marcia, sambil menunjukkan sebuah foto yang terpampang di layar iPhone miliknya.
El Shaa menautkan kedua alis matanya saat melihat foto itu, lalu tersenyum tipis. "Kau sendiri 'kan yang bilang, jika artis Indonesia suka membuat sensasi dan kontroversi."
"Iya, dan sangat beruntung jika bisa membuat sensasi denganmu." Ucap Marcia sambil tersenyum di pelukan El Shaa.
"Hei, bagaimana keadaan calon bayi kita?"
.
.
.
.
.
.
FIN
.
.
.
Gaje banget lah, bodo amat lah, yg jelas ff ini ku persembahkan untuk El Shaarawy and someone :D
RnR ya,, koment lah kalo bisa >_<
Nih, Photo yang bikin cemburu maksimal >_<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan dibiasakan jadi pengunjung gelap. Berikan komentar Anda, itu sangat penting bagi kelangsungan postingan saya. *jiaahh*