Rider Cast:
Marc Marquez Alenta
Esteve Rabat
Pol Espargaro
Dani Pedrosa
Aleix Espargaro
Other Cast:
Masha Marquez Alenta (me)
Dan untuk cast lain silahkan daftar, dengan cara DM atau Mention ke Twitter ku *ceilehh*. Kalian boleh daftar jadi pacarnya sapa aja, asal jangan Pol Espargaro, dia sudah jadi pacar saya *jedang -_-*
Genre: Acak adut a.k.a campur-campur
Rating: HBO (harap bimbingan orang tua) nggak deng, Teen aja :D
Ff ini memakai bahasa bebas, nggak pakek EYD2an. Nikmati aja ff ini :D Ini ff lagi2 terinspirasi dari ff nya Kak Ziflowershine dan kawan2nya (Kak Ester, Kak Sweetz, Kak Val, dan Kak Dee) :D terima kasih untuk inspirasinya :*
_______
Hari masih sangat pagi, dan embun masih nampak membasahi dedaunan di Kota Lleida. Namun, sudah terdengar sedikit keributan di sebuah rumah sederhana, yakni rumah keluarga Marquez. "Bangun Sha... Bangun!!! Woyy Kebo, Bangun.." Marc teriak-teriak di telinga Masha.
Masha menggeliat. "Apaan sih Marc?! Ngantuk tauuu..." Masha kembali tidur.
"Yeelah.. Kebo banget nih anak... Ayo ikut.. Kamu harus jadi UG ku... Ayo bangun!!" Marc mengguncang bahu Masha.
Masha akhirnya menyerah. "Etdah.. Biasa aja kelesss.. Nih aku udah bangun.. aku mau siap-siap dulu. Kamu tunggu di luar aja.."
"Nggak perlu siap-siap! Barang-barang kamu udah di siapin sama Mommy." Marc narik-narik babydoll Masha, dan langsung menyeret Masha keluar.
____
Di Airport Barcelona.
Kebayang nggak sih, Masha ke Airport pakek BabyDoll warna biru muda bermotif Hello Kitty, poni masih pakek Rollrambut(?), sandal jepit Swallow warna pink. Dia tadi cuma cuci muka, dan nggak sempet sikat gigi. Mukanya bener-bener kucel abis. "Marc.. Semua ini gara-gara kamu, ngajaknya dadakan lagi, tuh lihat, orang-orang pada natap aneh ke aku.." Masha cemberut, sambil misuh-misuh dalam hati.
"Berisik banget sih! Nih, barang-barang yang penting milik kamu ada di sini." Marc mengulurkan tas punggung hitam milik Masha.
"BeTeWe, kok tumben-tumbenan kamu jadiin aku UG, Si Sara kemana?" Tanya Masha sambil mencomot roti panggang di tangan Marc.
"Udah putus! Dia selingkuh." Marc menepis tangan Masha yg sedari tadi mencomot roti panggangnya.
"Sukur deh, males banget kalau aku harus punya ipar kek dia." Mahsa melepas Rollrambutnya. "Kok Mommy, Daddy dan Alex nggak kelihatan sih, kemana mereka?"
"Kamu sih ngorok mulu... Mereka udah berangkat dari tadi, penerbangan pertama," Masha hanya ber-oh ria.
____
Di dalam Pesawat.
Masha lari-lari di dalam pesawat kayak anak kecil yang baru pertama kali naik pesawat. "Malu-maluin banget kamu Sha.." Ucap Marc sambil nutup wajahnya pakek Majalah PlayBoy milik Alvaro Bautista, karena malu dengan tingkah kembarannya itu.
"Woyy... Balikin majalah ku! Lagi hot-honya nih..." Alvaro menarik majalah miliknya dari wajah Marc.
"Apa deh Bang? Lebih hot cabe-cabean kaleee... Nih, Majalah Bobo-nya ku kembaliin." Marc manyun-manyun sambil nimpuk Alvaro pakek majalahnya.
Di tempat lain, Masha sedang mondar-mandir mencari tempat duduk. "Dek, duduk sini aja Dek!" Sapa Aleix Espargaro sambil nepuk-nepuk kursi di sebelahnya.
"Terus aku duduk di mana Bang?" Pol Espargaro langsung nimpuk wajah kakaknya pakek Ransel miliknya.
"Eh kutu kupret.. maen nimpuk-nimpuk aja.. Ku pecat jadi Adek mau lu... Hu hu hu..." Aleix ngusap-ngusap(?) Jidatnya yang sakit gegara timpukan Pol. "Sekali-kali ngalah sama Masha kek..."
"Amit-amit aku harus ngalah sama makhluk astral kek begini." Pol menatap Masha dari ujung kaki sampai ujung kepala. "Adoww..."
Masha ngegetok kepala Pol pakek palu yang nggak sengaja di bawa Rabat. "Eh, Pollibek. Enak aja ngatain makhluk astral... Kek lu ganteng aja...", Emang ganteng sih, tambah Masha dalam hati.
"Emang aku ganteng, mau ape lu?!" Pol masang muka tergantengnya.
"Ngaca woyy... Muka 11-12 sama Budi Anduk aja sombong..."
"Berisik!!"
"Adawww..." Pol dan Masha kesakitan gara-gara di lempar Kunci Inggris sama Mr. Puig.
"Udah, sini Dedek Masha duduk di samping Aku aja.." Dani Pedrosa menawarkan kursi di sampingnya.
Masha mendekati Dani, dan sempat berbalik menatap Pol. "Makan nih, jari tengah ku.." Masha mengangkat kedua jari tengahnya ke arah Pol.
"Dih, kejem amat tuh jari..wleeee..." Pol menjulurkan lidahnya ke arah Masha.
Masha hanya membuang muka. "Udah ah, nggak capek apa berantem terus sama Pol?" Dani narik-narik tangan Masha, agar dia duduk di sampingnya.
"Dia yang mulai sih Bang.." Jiah, Dani di panggil Abang. "Eh, sendirian aja Bang, pacar ke mana?"
"Putus!!" Wajah Dani berubah Jadi masam, kayak lagi nahan kentut.
"Kesian amat yak, ganteng-ganteng single. Tuh Marc juga baru putus sama Sara, sama-sama single nih yee... Udah ah, bikin Album aja, daripada single mulu..."
"Udah deh, nggak usah bahas itu.." Marc nggak terima namanya di bawa-bawa.
"Berisik lu Marc!" Masha melotot ke arah Marc yang lagi duduk di kursi paling pojok dengan Alvaro Bautista.
"Sha... Sha..." Rabat lari-lari nggak jelas ke arah Masha. Padahal dia duduk di Kabin Exclusive *bener nggak sih nulisnya -_-*
"Apa sih Bat? Ganggu aja..." Mood Masha langsung jelek saat menatap sohibnya ini.
"Paluku sekarang di mana, yang tadi kamu ambil?"
Masha mengambil sesuatu dari bawah kursinya dan melemparkannya ke wajah Rabat. "Noh, cari aja palu mu itu di laut. Tadi ku buang di laut palunya." Ternyata Masha melempar sebuah pelampung.
"Yeelah Sha.. Kejem amat lu.." Rabat berjalan meninggalkan Masha dengan mimik wajah asem, seasem(?) Keteknya Alex.
____
Di Circuit Sachsenring
"Kenapa kamu Marc?" Tanya Masha, saat berdiri di dekat Marc yang sedang merenung di pinggiran lintasan *itu loh pager yang di samping lintasan*
"Nggak apa-apa, lagi mikir aja.." Jawab Marc seadanya.
"Tumben mikir, kek biasanya nggak pernah mikir.." Masha lagi nyemil Kuwaci yang dia beli di tukang cangcimen di luar sircuit tadi.
"Etdah.. Mulut lu tajem amat yak, kek presenter Silet aja.." Marc ngegeplak jidat Masha.
"Nggak usah pakek ngegeplak ngapa.. Pasti kamu mikiran Sara Sempoyongan itu ya?"
"Sara Sampaio, Masha..." Marc hampir ngegeplak Masha lagi, tapi keburu di tepis oleh Masha.
"Sebodoh amatlah.. Yang jelas dia udah sakitin hati kamu.. Dan secara tidak langsung dia juga sakitin hati aku.." Masha nunjuk-nunjuk dada sebelah kanannya, tempat hatinya bersemayam(?).
Marc tersenyum mendengar ucapan Masha. Masha memang nyebelin, sering bertingkah aneh, dan sering bikin malu Marc. Tapi walau bagaimanapun, Masha tetap saudara kembarnya, yang selalu ada untuk dirinya, susah atau pun senang. Meski Marc sering melupakan Masha di kala dia senang.
___
Masha berjalan menuju paddock Rabat, melewati beberapa paddock milik rider Moto3. Dia juga melewati paddock Rins-- mantan cinta monyetnya, dan paddock Alex, Adiknya.
Saat melewati paddock Alex, Masha di godain sama gengnya anak-anak Moto3 yang pada ngumpul dan lagi main ular tangga bergambar Upin-Ipin. "Suwit suwitt... Mau ngapelin Rabat nih yee..." Goda Romano, Si Bocah Italy yang udah mulai berjenggot *emang Romano masih bocah ya? -_-*
"Situ cemburu yee... Ganteng-ganteng nggak ada yang ngapelin.." Masha nimpuk Romano pakek sandal Swallownya, tapi sayangnya Romano bisa menghindar. Dan alhasil, sandalnya nancep di mulut Jack Miller yang kebetulan mulutnya lagi menganga gara-gara ngeliat ada Kecoa di alis Brad Binder.
Wajah Jack langsung berubah warna menjadi merah kuning hijau di langit yang biru. "Maap dek, tadi ada kesalahan teknis." Sebelum Jack ngamuk sambil bawa-bawa geng Reognya, Masha langsung ambil langkah seribu, alias ngacir.
___
Napas Masha tak beraturan, gara-gara lari menghindari amukan Jack. Telapak kaki kanannya juga lecet. Wajarlah, pan dia cuma makek sandal sebelah.
Karena sandalnya tinggal sebelah, akhirnya Masha melempar sandal yang tersisa ke sembarang arah.
"Aduuhh..."
"Ih bunyi apaan tuh?" Masha menoleh, melihat ke sumber suara. "Mampus, kena palanya Pol.." Masha begidik ngeri. Bukan apa-apa sih, masa iya dalam beberapa menit saja dia sudah nimpuk dua orang pakek sendal jepit bututnya.
"Dih, ini bocah lagi.. Nggak bosen-bosen yee gangguin aku mulu.." Pol mendekati Masha sambil membawa sandal yang tadi nimpuk palanya.
"Udah Pol, ambil aja tuh sendal. Aku udah nggak butuh.." Lagi-lagi Masha ambil langkah seribu. Males banjet lah berantem sama Rider yang sudah jadi musuhnya sedari kecil ini.
"Eh, mau kemana kamu.. Tunggu pembalasanku.. Awas ya..." Pol mengancam Masha, lalu berjalan menuju paddocknya sambil menyembunyikan sandal itu di balik jaket yang dikenakannya.
___
Masha terus berlari sambil melihat ke arah kakinya yang tidak memakai alas sama sekali. Padahal Pol tidak mengejarnya.
Masha merasakan perih di telapak kakinya, sampai tidak memperhatikan jalan dan,
'Brukk'
"Adohh.. Pantatku.." Masha menabrak seseorang hingga membuatnya tersungkur, terjungkir, dan terbalik *apa deh -_-*. "Kalo jalan hati-hati ngapa..."
"Emang nyebrang, pakek hati-hati segala..." Orang yang di tabrak Masha membungkukkan badan, bermaksud melihat wajah Masha. "Sini, aku bantu..." Orang itu mengulurkan tangan kanannya.
Masha yang melihat itu langsung gemeteran. Gimana enggak, orang yang di tabrak Masha tergolong orang ganteng di atas rata-rata.
Mulut Masha masih menganga, akibat terpesona dengan ketampanan wajah orang itu. Tanpa sadar, dia membalas uluran tangan orang itu.
"Lain kali, kalau jalan jangan meleng matanya.. Dan jangan lupa pakek alas kaki." Ucap orang itu, lalu dia pergi meninggalkan Masha yang masih bengong kuadrat, meski sudah berhasil berdiri.
Masha hanya menatap punggung orang itu, hingga tak terlihat lagi. Sejak kapan David Archuleta mainnya di Sircuit, pikir Masha dalam hati dan otak. :D
"Woyyy..."
"Eh, kampret.." Masha terkejut mendengar sapaan Rabat yang suaranya bagaikan Toa itu. "Ih Bat, ngagetin aja lu..."
"Habisnya, kamu ngelihat Scott segitunya..." Ucap Rabat sambil makan Snack Cup-Cup yang dia pegang.
"Jadi nama dia Scott?"
Rabat hanya mengangguk.
'Jadi namanya Scott... Akan aku ingat di sini..' Sambil nunjuk hati.
____ To Be Continued _____
Maap yeee GaJe. Jujur aja, ini ff pelarian. Pelarianku dari ff yg belum bisa ku selesaikan -_- jangan lupa komentarnya :D thanks for reading :*
wkwkwk ngakak sendal jepit masuk mulutnya jack haha
BalasHapusPadahal itu di bikin cuma buat selingan aja, nggak taunya banyak yg suka bagian itu :D thanks for reading ;)
BalasHapus